sejarah dayak ot danum di indonesia
Suku Dayak Ot Danum
Suku Dayak Ot Danum |
---|
![]() |
Jumlah populasi |
kurang lebih 106.000. |
Kawasan dengan konsentrasi signifikan |
Kalimantan Tengah: 106.000. |
Bahasa |
Ot Danum, Ngaju, Banjar, Indonesia |
Agama |
Hindu Kaharingan, Kristen, Islam |
Kelompok etnik terdekat |
Dayak ( Ngaju, Bakumpai) |
Suku Dayak Ot Danum atau Dayak Dohoi adalah suku asli Kalimantan Tengah yang terdapat di hulu-hulu sungai sebelah utara provinsi ini.
Suku Dayak Ot Danum, hidup tersebar di pegunungan Muller-Schwaner,
sungai Mandai di Ulu Ai' dan di sepanjang aliran sungai Miri, cabang
sungai Kahayan di provinsi Kalimantan Tengah. Populasi diperkirakan
sebesar 78.800 orang pada tahun 2007.
Kata Ot berarti "orang" atau "hulu", sedangkan Danum berarti "air",
dan Ot Danum berarti "orang air" atau "orang yang hidup di hulu
sungai". Suku Dayak Ot Danum dekat dengan kehidupan alam dan sangat
menghormati tradisi leluhur untuk menjaga keseimbangan manusia dan alam
sekitarnya. Perawakan suku Dayak Ot Danum berkulit kuning menunjukkan
bahwa mereka adalah ras mongoloid. Suku Dayak Ot Danum ini memiliki
kerabat dekat di provinsi Kalimantan Barat yang disebut suku Dayak Uud
Danum. Secara fisik, karakter dan budaya bisa dikatakan mirip, hanya
saja dibedakan karena perbedaan letak geografis. Suku Dayak Ot Danum ini
dikelompokkan ke dalam rumpun Proto Malayan cabang dari rumpun bangsa
Austronesia.
Suku Dayak Ot Danum memiliki bahasa sendiri yang disebut sebagai
bahasa Ot Danum. Bahasa Ot Danum berkerabat dengan bahasa Dayak Siang
yang memiliki kesamaan sebesar 70%, dengan bahasa Dayak Kohin memiliki
kemiripan sebesar 65%, dengan bahasa Dayak Katingan kemiripan sebesar
60%, sedangkan dengan bahasa Dayak Ngaju memiliki kemiripan sebesar 50%.
Masyarakat suku Dayak Ot Danum adalah mayoritas beragama Kristen,
sebagian tetap mempertahankan agama Kaharingan dan sebagian kecil
memeluk agama Islam.
Dalam legenda suku Dayak Ot Danum, nenek moyang mereka berasal dari
langit yang diturunkan ke dunia dengan wadah emas di 4 tempat, salah
satunya di puncak bukit Pamatuan, suatu dataran tinggi antara hulu
sungai Kahayan dan sungai Barito. Lambung adalah manusia nenek moyang
pertama yang diciptakan, dari si Lambung inilah semua keturunannya
menyebar di perhuluan sungai-sungai besar seperti sungai Barito, sungai
Kahayan, sungai Kapuas dan sungai Katingan yang disebut suku Dayak Ot
Danum.
Beberapa Ahli Sejarah memiliki versi yang berbeda mengenai asal usul
suku Dayak Ot Danum ini, ada yang mengatakan bahwa suku Dayak Ot Danum
ini berasal dari daratan mongolia, yang bermigrasi ke pulau Borneo.
Tetapi versi lain menyebutkan bahwa suku Dayak Ot Danum ini berasal dari
Formosa dan sudah sejak ada di pulau Kalimantan sejak 4000 tahun yang
lalu, karena di Formosa Taiwan terdapat budaya yang mirip dengan suku
Dayak Ot Danum ini.
Dalam kesehariannya suku Dayak Ot Danum ini sebagian besar masih
dekat dengan kehidupan alam di hutan, dan melakukan perburuan binatang
liar, serta bertani berladang juga mereka lakukan dan memelihara ternak
seperti ayam dan babi. Kegiatan lain seperti ikut dalam penambangan emas
di sungai-sungai yang mengandung emas, sehingga banyak dari mereka yang
menjadi kaya di pedalaman dari hasil menambang emas. Selain itu tidak
sedikit yang telah bekerja di luar wilayah mereka, seperti di
Palangkaraya, Kuala Kapuas, Muara Teweh dan lain-lain sebagai pekerja di
sektor pemerintahan maupun di sektor swasta. terutama bahasa arok arok dalam dayak uud danum di kalimantan barat termasuk adalah serawai dan ambalau.
Komentar
Posting Komentar